Senin, September 08, 2008

E-mail Papah dari Nagoya

Suamiku, Fadlil Usman, adalah orang yang paling malas untuk nulis surat. Jangankan surat, setiap kali aku sms aja jawabannya cuma: "ok", "thanks", "di atur aja" atau paling banter "saya lagi rapat, nanti saya telp". Tak pernah lebih panjang dari itu...

Tapi kali ini ada sedikit kemajuan. Sebelum berangkat ke Nagoya, Japan akhir agustus lalu (untuk mengikuti 'short-course' di sana s.d 13 Sept nanti) aku berpesan agar kirim e-mail -paling tidak- 2 hari sekali supaya anak2 yang kini sudah bisa pake internet bisa baca e-mail dari papahnya..

Dan, anak2-ku itu pun begitu antusias plus bangga banget bisa baca e-mail dari papahnya (yang masih tetap dengan gayanya yang 'singkat-padat-memikat- itu..), meskipun papahnya tak pernah absen utk telpon ke rumah setiap hari...

Nagoya, 31 Agustus 2008
To : Abang Dzaka & the gank

I fly with Garuda to Japan. Garuda with flied number GA 880 tookeoff from Sukarno Hatta international airport at 11:45 pm Jakarta time. The captain announced that it would take around 7 hours to fly to Narita airport in Japan. It was 8:45 am Tokyo time (6:45 Jakarta time) when the plane landed in Narita Japan. (Below is my pictures inside the airport)


From Narita to Nagoya my friends and I took bus and it took 6 hours. Below is the driver, I don't know his name, he can not speak English.





Setelah terima e-mail yang ini -walaupun taunya cuma dari hasil terjemahan Abang Dzaka- waktu papahnya telpon malam harinya si kecil Affan langsung tanya: "Papah.., itu supil-nya nggak bisa ngomong bahasa Ingglis ya? Jadinya papah nggak tau namanya...?"(Hehehe... si bungsu Affan sampai usianya yang hampir 7 tahun ini memang belum fasih ngomong 'r', red)

Nagoya, 02 September 2008

This is Nagoya University

Yah, cuma segitu doang?? Nah lo.. si papah sudah mulai kumat penyakit 'males nulis'-nya tuh...